Minggu, 26 Maret 2017

Pesona Raja Ampat



Pesona Wisata Kepulauan Raja Ampat Papua
Wisata Raja Ampat menjadi tempat wisata di Papua yang telah mendunia. Pesona Wisata Kepulauan Raja Ampat telah dibuat dalam film dokumenter yang berjudul “Edis Paradise 3″ dan tayang perdana di Swiss. Film dokumenter yang di sutradarai oleh Avant Premiere ini menunjukan keindahan alam bawah laut Raja Ampat di Papua dan disebut sebagai Amazon Lautan Dunia. Julukan ini terinspirasi karena posisi Raja Ampat yang ada di pusat segitiga karang dunia. Kepulauan Raja Ampat termasuk dalam teritorial Papua Barat, mempunyai gugusan pulau yang tersebar sebanyak 610, namun hanya 35 pulau yang dihuni oleh penduduk.

Diketahui bahwa 75% spesies ikan di seluruh dunia ini ada di perairan Raja Ampat. Perairan Raja Ampat memiliki ekosistem alam yang masih terjaga kelestarian nya. Besarnya nilai strategis alam di Papua menyebabkan wisata kepulauan Raja Ampat di Papua dilindungi dengan undang-undang RI.
Dengan begitu pencegahan berbagai tindakan negatif terhadap ekosistem laut bisa ditangani dengan hukum. Bukan tanpa alasan! Pesona Wisata Raja Ampat telah menjadi fokus wisata dunia sampai saat ini.
Penginapan di Kawasan Raja Ampat
Sebagian orang berpendapat bahwa kepulauan Raja Ampat di Papua ini menjadi surga wisata tersembunyi. Raja Ampat mungkin dapat dinobatkan sebagai wisata bawah laut paling mempesona yang ada di Indonesia. Mungkin keindahan alam bawah laut wisata Pulau Weh di Sabang yang bisa di sandingkan dengan Raja Ampat, Aceh.
Uniknya, kedua tempat tersebut memang memiliki kegiatan diving yang paling menarik di dunia, bahkan mendapat atensi yang besar dari wisatawan luar negeri. Ketertarikan warga asing dan jumlah kunjungannya yang meningkat dari waktu ke waktu, membuat kedua tempat wisata di Indonesia ini menjadi begitu populer di dunia internasional. Justru wisatawan dari dalam negeri yang kalah dalam mendatangi tempat wisata tersebut.
Memang faktor biaya menjadi kendala utama yang membuat wisatawan domestik masih sedikit. Melihat kondisi infrastruktur yang kurang memadai serta besarnya biaya transportasi di Papua membuat sebuah tempat wisata ini belum ramai dikunjungi wisatawan Indonesia. Tentunya itu belum termasuk biaya akomodasi dan logistik yang harus dikeluarkan selama ada di Raja Ampat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar